Rasul Ulul Azmi dan Mukjizatnya
Dalam membuktikan kenabian yang diterima para nabi dan rasul kepada orang yang meragukannya, Allah SWT memberikan mereka sejumlah mukjizat.
Berikut mukjizat yang dimiliki para rasul ulul azmi, mengutip buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir dan buku Menguak Rahasia Kehebatan Para Kekasih Allah oleh M. Nawawi:
Nama lengkapnya adalah Nuh bin Lamik bin Matwasyalakh bin Khanukh (Nabi Idris AS) bin Yarad bin Mahlayil bin Qanin bin Anwasy bin Syits bin Adam AS (bapak manusia). Menurut banyak ulama, Nabi Nuh lahir 126 tahun setelah Adam AS wafat.
Setelah Nuh AS diutus kepada kaumnya, tetapi hanya sedikit dari mereka yang beriman. Sehingga Allah SWT menyuruh Nabi Nuh untuk membuat kapal besar untuk menghadapi banjir bandang yang merupakan salah satu mukjizatnya.
Ibrahim AS masih merupakan keturunan dari Nabi Nuh, dari anaknya Sam. Nabi Ibrahim memiliki dua istri dan dua anak. Dari istrinya Sarah memiliki putra yakni Nabi Ishaq AS, dan dari Hajar mempunyai anak yaitu Nabi Ismail AS. Juga Ibrahim AS diberi julukan bapaknya para nabi atau abul anbiya.
Di antara mukjizat yang dimiliki Nabi Ibrahim ketika masa dakwahnya yakni jari yang mengeluarkan susu dan madu, selamat dari kobaran api, dan serangan nyamuk kepada Raja Namrud.
Nabi Musa merupakan keturunan Ibrahim AS dari anaknya Ishaq AS. Musa AS adalah salah satu utusan yang Allah SWT tugaskan kepada Bani Israil untuk mengajak mereka beriman dan menyembah-Nya.
Di antara mukjizat Nabi Musa yaitu berbicara langsung dengan Allah SWT seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 253, tongkat yang dapat berubah menjadi ular besar, membelah Laut Merah, tangan memancarkan cahaya, dan terangkatnya Gunung Sinai.
Merupakan seorang nabi yang dilahirkan tanpa seorang bapak. Sementara ibunya adalah Maryam, seorang wanita sholehah yang Allah SWT muliakan. Mukjizat yang Dia berikan kepada Isa AS di antaranya yakni bisa berbicara selagi masih bayi, mampu membuat burung asli dari tanah liat, menyembuhkan penyakit kulit, dan menghidupkan orang mati atas seizin Allah SWT.
Merupakan nabi dan rasul terakhir yang Allah SWT utus untuk menyempurnakan ajaran-Nya. Bapaknya bernama Abdullah dan ibunya Aminah, serta beliau masih keturunan Ibrahim AS.
Di antara mukjizat yang dimiliki Rasulullah SAW yaitu, diwahyukan Al-Qur'an kepadanya, membelah bulan, air memancar dari jari-jarinya, perjalanan Isra Mi'raj, dan banyak mukjizat lainnya.
Terdapat lima rasul yang memiliki kedudukan istimewa di antara banyaknya para utusan Allah SWT, sehingga mereka diberi gelar ulul azmi. Siapa saja?
Menurut riwayat hadits yang dinukil Imam Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiyaa, jumlah nabi dan rasul yang diutus Allah SWT ada banyak. Disebutkan terdapat 124.000 nabi sementara jumlah rasul sebanyak 313. Di antara mereka ada perbedaan kedudukan sebagaimana yang Allah SWT nyatakan dalam Surat Al-Baqarah ayat 253:
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Para rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Di antara mereka ada yang Allah berbicara (langsung) dengannya dan sebagian lagi Dia tinggikan beberapa derajat."
Haddad Alwi dalam buku Uswatun Hasanah menyebut perbedaan tersebut pada masing-masing derajat mereka. Ada nabi yang fadhil (utama) serta juga nabi yang afdhal (lebih utama).
Nabi dan rasul yang afdhal digolongkan Al-Qur'an sebagai ulul azmi, yakni para nabi yang disifati sebagai pemilik keteguhan atau tekad yang kuat. Rasul ulul azmi berjumlah lima, yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.
Kelima rasul ulul azmi bahkan disebut secara khusus dalam Surat Al-Ahzab ayat 7:
وَاِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّاِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖوَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًاۙ
Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi, darimu (Nabi Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam. Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh."
Mereka termasuk ulul azmi lantaran punya keteguhan hati yang kuat dalam menjalankan amanat serta tanggung jawab begitu besar sehingga harus bekerja keras. Selain itu, setiap halangan yang mereka hadapi saat menyiarkan ajaran Allah SWT dapat dilalui dengan baik.